Manusia memang dikatakan sebagai sebuah makhluk yang lebih sempurna dibandingan hewan dan tumbuhan.
Manusia memiliki akal, ilmu, nafsu, dan kehidupan yang lebih baik.
Iya.. lebih baik.
Tergantung bagaimana manusia tersebut memaknai arti dari sebuah kehidupan ini.
Hidup di dunia hanya sekali.
Hidup di dunia bagaikan setetes air yang jatuh dalam lautan yang sangat luas dan tak berujung.
Dan lautan yang tak berujung adalah kehidupan kekal yang akan dijalani manusia seumur hidupnya setelah manusia tersebut meninggal dunia.
Dalam dunia yang fana ini, kita sebagai manusia seharusnya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Tidak hanya menjalankan kewajiban saja.
Namun juga harus memerangi hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit dan dosa besar.
Salah satunya yaitu HATI.
Tidak mudah menjadi seseorang yang sabar.
Tidak mudah menjadi seseorang yang ikhlas.
Tidak mudah menjadi seseorang yang dapat menerima kekalahan.
Tidak mudah menjadi seseorang yang tidak sombong dan pamer atas suatu hal yang di dapat.
Tidak mudah menjadi seseorang yang pemaaf atas kesalahan orang lain.
Tidak mudah menjadi seseorang yang tidak iri atas apa yang orang lain dapatkan.
Kenapa tidak mudah?
Karena ini manusiawi.
Karena ini tantangan yang diberikan kepada Allah SWT kepada manusia.
Karena ini adalah salah satu jembatan manusia untuk mendapatkan kehidupan kekal yang bahagia.
Inilah Hati manusia.
Hati manusia selalu berubah-ubah.
Hati manusia tidak bisa ditebak.
Hati manusia sangat mudah goyah.
Hati manusia sangat mudah berpaling dari pendirian.
Apapun yang berhubungan dengan permasalahan hati dan emosi di dalam nya, kita harus mampu untuk mengendalikannya.
Kenapa ?
Karena pada akhirnya semua akan kembali dan berdampak pada hidup manusia masing-masing.
Semua manusia punya porsi masing-masing dalam dunia ini.
Semua manusia punya rejeki masing-masing yang diberikan oleh Allah SWT.
Penghasilan, rumah, pekerjaan, masa depan, pasangan hidup, keluarga yang bahagia, apa lagi?
Semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meskipun sudah memiliki bagian masing masing, namun mengapa manusia tetap saja tidak mau sabar?
Kembali lagi bahwa itu adalah manusiawi.
Jawabannya adalah pasti.
Bagaimana kita dapat mengontrol hati kita untuk selalu bersyukur atas semua yang kita dapat sehingga kita tidak perlu iri ataupun sombong pada seseorang.
Selalu percaya bahwa Allah SWT sangat sayang pada setiap hambanya.
Selalu percaya dengan kekuatan doa.
Selalu percaya bahwa Allah SWT akan dekat dengan hambanya yang juga mendekatkan diri padaNya
Selalu belajar untuk iklhas dan menerima kegagalan sedikit demi sedikit.
Selalu menjadi orang yang pemaaf.
Anggap saja seseorang yang melakukan kesalahan pada kita sedang khilaf. Dan dosanya akan dipertanggungjawabkan dengan Tuhan.
Sebagai umat manusia, kita tidak luput dari berbuat kesalahan dan ingin dimaafkan.
Have a positive mind everytime you wake up, and the whole world will smile to you😊